Memuat...

Gunung Arjuna dan Welirang dikenal masyarakat sekitar menyimpan banyak misteri. Di lereng – lereng gunung tersebut juga tersebar puluhan petilasan era kerajaan Majapahit yang berupa candi dan tempat – tempat pemujaan lainnya.
Beragam cerita mistis dari mulut ke mulut hingga saat ini masih sering didengar di kalangan masyarakat sekitar dan para pendaki yang pernah mendaki di gunung tersebut. Mulai dari cerita ngunduh mantu, pasar dieng atau pasar hantu, serta alas lali jiwo tentu tidak asing di telinga pendaki.

Seperti halnya cerita ngunduh mantu; istilah ini menurut warga sekitar merupakan kejadian para pendaki, penambang belerang, maupun orang yang mendaki akan mendengar suara gamelan gending-gending pengantin.
Konon, orang yang nekad mendaki setelah mendengar suara gamelan jawa biasanya akan tersesat ketika turun sering hilang karena sudah diambil mantu oleh penguasa Arjuna-Welirang.

Selain itu, di tengah perjalanan menuju puncak gunung tersebut, para pendaki juga bakal melewati alas lali jiwo. Menurut kepercayaan warga sekitar, para pendaki juga bisa tersesat atau semacam terhipnotis ketika melintasi alas tersebut.

Sebelum menuju puncak Arjuna, pendaki juga akan melintas kawasan yang dinamakan Pasar Dieng atau pasar hantu, di mana pada malam – malam tertentu kawasan itu akan ramai seperti pasar malam bagi penghuni gaib.
Tak heran jika kita sering mendengar para pendaki tersesat, hilang, bahkan kesurupan di dekat tempat – tempat tersebut. Namun, terlepas dari beragam cerita mistis tersebut, keberadaan makhluk sejenis Jin dan alam gaib pasti adanya dipercayai selaku muslim.

Namun yang paling utama dan perlu diperhatikan sebelum melakukan pendakian adalah persiapan fisik, perlengkapan, dan mental, serta tingkah laku di alam bebas. Misalnya jangan suka berbicara kotor atau sembarangan, jangan mengambil, memetik, memotong dahan sembarangan, dan lain – lain.

“Selama kita tak bermaksud buruk, maka hal buruk juga tidak akan menghampiri kita.”

sumber 
Blog, Updated at: 12.12

Setiap pendaki gunung yang penuh semangat pasti mempunyai tujuan masing-masing saat mereka ingin mendaki gunung. Entah mungkin ada yang mencari suasana baru, ekspedisi, penelitian, olahraga, camping atau bahkan nyari pacar dan istri. Itu tujuan mulia juga lho sebenarnya.

Tetapi sekarang ini apa sih tujuan mereka ke gunung? Ada yang bilang pendaki kekinian hanya untuk berfoto, selfie ria sambil memegang kertas? Parahnya lagi, mereka tidak membawa turun sampah kertas mereka, tetapi malah membuang sampah kertasnya sembarangan. Seperti yang ada di foto ini nih! ck!.


Bermanfaat dan membanggakan orang tua? Kayaknya pendaki yang satu ini harus belajar kebersihan dulu baru bisa membanggakan kedua orang tua.


Kalo ingin kesana lagi kalian harus menjaganya, bukan merusaknya ya.


Bersihkan dulu ya sampah nya, baru ngajak pasangan nya kesana bareng. Biar terlihat lebih indah alam yang Tuhan titipkan ke kita ini.


Udah ngebuang nya sembarangan, pake ketawa lagi. Gila kali ya?

Alangkah baik nya kalo ngucapin langsung, dari pada nyampah ngga jelas diatas gunung gini.

Lama-lama juga numpuk tuh.

Seberapa besar cintamu kepadaku. Kayaknya sih kecil, buang sampah aja sembarangan.

Quote :
Jangan hanya mendaki mengikuti trend kekinian saja.
Mendakilah dengan hati.
Jika hanya sekedar mendaki,monyetpun juga bisa mendaki.


 sumber
Blog, Updated at: 11.31

Mendaki gunung adalah salah satu olahraga yang sedang nge-trend akhir akhir ini. Para cewek yang bukan anggota pencinta alam pun sudah tidak asing lagi dengan jenis olahraga satu ini.

Meskipun kegiatan ini cukup berat dan menguras keringat, mendaki gunung bukan penghambat kita buat tetap cantik, sehat dan menawan lho. Sebelumnya Hipwee pernah menulis tentang tips naik gunung disini. Berikut kami tambahkan beberapa tips yang bisa kamu ikuti agar perjalananmu menyenangkan sampai puncak :

1. Olahraga Ringan Sebelum Pendakian

http://www.trainbodyandmind.com/wp-content/uploads/2010/11/Jogging-silhouette-05.jpg
Buat para cewek yang jarang olahraga, alangkah baiknya mulai berolahraga minimal seminggu sebelum naik gunung agar otot ototmu tidak tegang dan shock nantinya. Kamu bisa coba senam pagi, jogging, atau berenang agar nafasmu lebih panjang dan teratur saat di dataran tinggi nanti. Dengan begitu kamu tidak mudah lelah dan kehabisan tenaga saat mendaki. Kamu juga lebih mudah mengatur nafas, jadi kamu tidak terlalu ngos-ngosan saat berjalan jauh.

2. Jangan Lupa Bawa Tisu Basah dan Tisu Kering.

http://media.viva.co.id/thumbs2/2015/01/22/291084_tisu_663_382.jpgDi atas gunung, kita kadang tidak bisa memperkirakan soal ketersediaan air. Untuk itu, kamu perlu membawa tisu basah dan tisu kering demi urusan bersih-bersih badan. Kamu gak mau’kan minyak, keringat dan debu nempel berhari hari di kulit cantikmu? Selain itu, kedua benda ini juga bisa dipakai dalam urusan bersih-bersih perkakas makan.

3. Pakai Pakaian Khusus Mendaki

https://g4d4adventure.files.wordpress.com/2014/05/1-wanita-pendaki-everest.jpg
Biasanya, pada saat awal perjalanan, kita akan merasakan suhu lingkungan yang dingin sehingga kita cenderung memilih menggunakan jaket. Namun beberapa saat kemudian terkadang kita akan merasakan gerah karena panas tubuh yang keluar sepanjang perjalanan. Tapi baju yang terlalu tipispun juga bisa bikin kamu masuk angin. Maka dari itu, kamu lebih baik gunakan pakaian khusus mendaki yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis.

Pakaian ini biasanya mampu menyerap keringat dan mampu menghalau suhu dingin. Agar kulitmu tidak tergores-gores ranting pohon saat masuk hutan, gunakanlah yang lengan panjang, atau kamu bisa menggunakan manset. Jangan pernah gunakan celana jeans untuk mendaki gunung, kakimu bisa gampang pegal gara gara aliran darah yang terhambat karena celana yang terlalu ketat.

4. Bawa Deodorant

Bau badanTentu kamu nggak mau ‘kan teman satu tim-mu harus menahan nafas sepanjang perjalanan karena bau badanmu? So, jangan lupa gunakan deodorant. Jika perjalananmu cukup lama, kamu bisa menggunakannya setiap pagi setelah membersihkan badan, sebelum perjalanan dimulai lagi. Jangan menggunakannya dalam kondisi badan sedang berkeringat, selain tidak sehat karena kondisi pori pori yang tidak bersih dapat memicu kanker, bau ketiak juga bisa makin tidak karuan.

Lebih baik bersihkan ketiak dengan tisu basah terlebih dahulu, lalu biarkan mengering, setelah itu baru gunakan deodorant favoritmu. Perjalananmu akan lebih menyenangkan, karena kamu bisa tampil percaya diri dan wangi.

5. Jangan Malas Pakai Sunblock

Gunakan sunblock ketika naik gunungUdara gunung itu kadang panas, kering, terik, tapi dingin. Nah lho, bingung juga kan kulitnya? Untuk itu sangat disarankan bagimu menggunakan sunblock, minimal SPF 30 untuk mengantisipasi kulit terbakar.

Apalagi buat cewek cewek yang mempunyai kulit sensitif, wajib banget pakai benda satu ini demi melindungi kulitmy. Sebagai salah satu item penting yang harus kamu bawa ketika naik gunung, sebaiknya sunblock kamu letakkan di bagian tas yang mudah terjangkau. Jadi kamu bisa gunakan kapan saja, minimal di bagian kulit yang selalu terpapar matahari — seperti telapak tangan dan wajah.

6. Pakai Kacamata Biasa

http://djarumsuper.com/content/images/medium_20150902092316.2-Panduan%20Pendakian%20Gunung%20Ini%20Sebaiknya%20Dibaca%20oleh%20Para%20Pendaki%20Wanita-4.jpg 
Buat kalian yang terbiasa menggunakan lensa kontak, sangat tidak disarankan untuk menggunakanya saat naik gunung. Kenapa? Pertama, kondisi cuaca gunung yang kering dan berdebu kurang steril untuk penggunaan lensa kontak. Kedua, jadwal pendakian yang padat sering tidak memberikanmu waktu untuk copot-pasang-dan meneteskan cairan lensa.

Ketika kamu memaksakan diri memakainya, bukan tidak mungkin matamu malah bisa iritasi. Menggunakan kacamata jauh lebih praktis dan aman kok. Pastikan kamu membawa kacamata cadangan untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan pada kacamata utamamu.

7. Selipkan Kacamata Hitam di Tas Kecilmu

 http://s.kaskus.id/r720x720/images/2014/12/22/7200948_20141222012332.jpg
Kacamata hitam bisa kamu gunakan untuk melindungi mata dari teriknya matahari. Benda ini juga bisa melindungimu dari kepulan debu yang tersisa dari para pendaki sebelumnya.

Selain itu tentu juga bisa buat gaya. Agar tetap praktis dan terjangkau tangan, kamu bisa menyelipkannya di tas kecilmu atau di bagian atas carrier-mu.

8. Bawa Slayer Atau Kain Kecil

Pakaian mendaki gunung
Slayer atau kain tipis juga wajib kamu bawa. Secarik kain yang tidak banyak memakan tempat dalam carriermu ini bisa kamu gunakan untuk melindungi lehermu dari kedinginan. Kain ini juga bisa kamu gunakan sebagai penutup kepala saat langit sedang terik. Selain itu, menggunakan kain warna-warni di kepalamu juga bisa bikin kamu jadi tambah eye catching.

Teman-teman satu tim-mu bisa dengan mudah mengenalimu hanya dari warna kain penutup kepala yang kamu gunakan.

9. Lindungi Tanganmu Dengan Sarung Tangan

Sarung tangan pelindungSarung tangan juga bisa berfungsi ganda. Pertama, saat perjalanan biasanya kamu akan menemui tanjakan yang memaksamu harus merangkak, dan berpegangan pada pohon pohon besar yang bisa jadi berduri. Nah sarung tangan membuat tangan kita menjadi lebih aman. Selain itu, disaat malam, benda satu ini juga bisa kamu gunakan untuk menghangatkan tanganmu.

10. Perkara Buang Air Besar dan Kecil Di Tempat Terbuka? Ini Solusinya

Woman hiking in cotton grass fieldHal satu ini memang jadi dilema yang tak terhindarkan buat para cewek yang mau mendaki gunung. Di atas gunung nggak ada toilet, jadi mau tak mau kamu harus ikhlas buang hajat di alam terbuka. Aneh? Awalnya iya sih, tapi lama kelamaan juga biasa kok.

Kalau rasa ingin buang air datang, segera carilah tempat yang tersembunyi. Pilihlah dataran rata yang lokasinya cukup jauh dari tenda, agar tidak ada pendaki lain yang melihatmu. Selain itu, agar tidak terlalu terekspos, kamu bisa juga mengenakan ponco atau sarung sebagai penutup. Buang air di gunung, kamu bisa menikmati pemandangan paling indah dibanding toilet manapun.

Oh iya, jangan lupa bawa alat untuk menggali tanah dan jangan lupa juga bawa tisu basah ya!

11. Dilarang Keras Buat Diet Saat Sedang Mendaki

Yoga setelah hikingBuat kamu yang sedang program diet, dilarang keras buat diet makanan. Selain membatasi energi dan kekuatan dirimu sendiri, hal ini juga bisa merugikan orang lain lho. Makanlah secukupnya, biar gak pingsan. Untuk tetap menjaga berat badanmu, kamu bisa yoga-yoga ringan di sela istirahat. Kamu gak mau ‘kan kalau kamu gagal menikmati keindahan gunung karena kamu sakit?

12. Jaga Menu Makanmu

Sop ala anak gunung
Tenang, buat kamu para cewek yang gak pengan gendut. Kita tahu, mie instan memang makanan yang paling praktis bisa diolah dimana saja dan gampang. Tapi selain gak sehat, kita bosan juga ‘kan kalau kita makan mie instan terus selama di gunung?

Nah, di atas gunung kita juga masih bisa makan sehat lho. Gak ribet kok. Misalnya saja kamu bisa bikin sop kacang merah. Persiapkan semua bahan dalam bentuk potongan dari rumah. Kamu bisa membawa minyak dalam botol kecil, misalnya di dalam botol bekas kecap. Kalau mau bawa telur, simpanlah di egg holder atau kamu masukan dalam kantong yang berisi beras. Untuk menu makanan di atas gunung, pilihlah makanan yang sehat, dan berkalori tinggi.

13. Tidur Malam Adalah Waktunya Merawat Kulit

ranu-kumbolo2Sebelum tidur adalah waktu yang tepat buat merawat kulitmu. Bersihkan seluruh tubuhmu dengan tisu basah, lalu gunakan pelembab atau krim malam agar kulitmu terhindar dari dehidrasi. Bibirmu juga jangan lupa ketinggalan untuk kamu olesi lips balm.

14. Penting Banget Buat Tahu Tanggal Mentruasi

Mendaki gunung saat menstruasiPersiapkan pembalut dan beberapa pakaian dalam bersih untuk berjaga-jaga kalau misalnya “tamu bulanan” tiba-tiba datang. Jangan lupa bawa obat pereda nyeri haid. Dan kalau kamu mendaki dalam kondisi menstruasi, pastikan kamu membawa beberapa plastik kecil untuk menyimpan bekas pembalutmu. Letakkan bekas pembalut di kompartemen tersendiri dalam carrier-mu, selalu sisahkan dari barang yang lain.

Jangan malas mengganti pembalut. Di tengah aktivitas fisik yang berat, terkadang kuantitas menstruasimu juga bisa meningkat. Selain itu, dalam kondisi minim air, penting bagimu mengganti pembalut secara teratur demi menjaga kebersihan. Satu yang pasti, jangan pernah meninggalkan bekas pembalutmu di atas gunung.

14. Bawa Temen Cewek

http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2014/07/DSC08734.jpg?35fce6Usahakan kamu jangan menjadi cewek satu satunya. Jadi kamu bisa punya tenda sendiri. Kalau pun terpaksanya kamu sendirian dan harus tidur bareng temen teman tim kamu yang sebagian besar adalah cowok, kamu bisa pilih untuk tidur di paling pinggir, atau kamu juga bisa kasih kode ke teman temanmu sambil bercanda bahwa kamu perlu menjaga diri

“Jangan mepet mepet aku yaaa, nanti bau iler kamu”, sambil bercanda. Secara tersirat itu menunjukan kalau kamu perlu privasi dan ruang sebagai cewek. Pasti teman temanmu ngerti kok. Atau misal tidak memungkinkan, taruhlah barang barang di antara kamu dan meraka, sebagai pemisah.

15. Kalau Kamu Capek Bilang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvgTV6E6mM9_iECSU4rV5EbRdaPiCajhZm_qIzaiGFOQxXXDVX5JZw-78FdyVSRLRNXaiMwn8ziEQfTc0g2sMzot5jkj1VxaSaSmUEmY3ERLXsOE3moPG2dxTcjZKarLrcjmf2JWSTW8o/s1600/Merapi.jpg
Bagaimana pun, tenaga cewek dan cowok dalam aktivitas outdoor itu ambang batasnya berbeda. Kakimu tidak sepanjang mereka, maka wajar jika kamu merasa kelelahan jika terus mengikuti ritme berjalan ala cowok. Kalau kamu sudah merasa lelah dan tidak kuat melanjutkan perjalanan, bilang saja pada teman-teman satu tim-mu. Mereka pasti mengerti kok!

Pulihkan tenagamu dengan cemilan madu atau coklat. Luruskan kaki, ambil nafas, dan minum dulu. Lalu lanjutkan perjalanan. Keindahan pemandangan di puncak bisa jadi penyemangatmu untuk kembali melangkahkan kaki.

Faktanya, cewek memang punya seabreg urusan perawatan untuk menjaga kecantikan dan kesehatanya. Tapi, buat kamu para cewek yang ingin mendaki gunung, kamu masih bisa tetap sehat dan terlihat menawan diatas gunung kok dengan tips praktis ini.

Jadi jangan khawatir kecantikanmu bakal memudar untuk memulai mendaki gunung. Selamat mendaki! Semoga perjalananmu menyenangkan!

hipwee
Blog, Updated at: 16.23

Banyak dari kita yang ingin merasakan serunya mendaki gunung. Tapi, keinginan ini tidak pernah benar-benar terwujud karena berbagai alasan: dari merasa tidak kuat secara fisik, kurang percaya diri, hingga takut dengan hal-hal yang berbau klenik.

Daripada gagal terus mewujudkan keinginan, sebaiknya simak dulu tips-tips dari mereka yang pernah merasakan sensasi sampai ke puncak gunung ini. Semoga saja, setelah ini kamu akan lebih mantap untuk segera menjajal pendakian pertamamu!

1. Lari rutin

http://graphics8.nytimes.com/images/2014/01/10/health/10well_askwell/10well_askwell-tmagArticle.jpg
Yang paling penting dalam sebuah pendakian adalah saat persiapan. Proses ini bisa jadi yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah pendakian. Pasalnya, mendaki gunung adalah kegiatan yang menyenangkan tapi sekaligus berat dan berbahaya.

Mendaki gunung membutuhkan kondisi fisik yang prima. Nah, salah satu jenis olahraga yang paling cocok untuk menyiapkan kondisi fisikmu adalah jogging. Jogging akan melatih kekuatan kaki dan nafasmu. Ketika mendaki, bukan kecepatan yang paling dibutuhkan, tapi kekuatan fisikmu untuk bertahan.
 

Selain rutin jogging, pendaki pemula sebaiknya tidak terburu-buru memulai pendakian ketika sampai di basecamp. Setidaknya, butuh aklimasi selama 1 hingga 2 jam. Aklimasi adalah proses adaptasi fisik di lingkungan baru. Misalnya, beradaptasi dengan suhu dan kelembaban udara.

2. Jangan memakai celana jeans

http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2014/11/5cm-850x565.jpg?09565dCelana jeans sangat tidak disarankan untuk dikenakan saat mendaki gunung.Celana jeans cenderung menyerap dingin. Selain itu, jeans yang ketat juga akan menghambat peredaran darah dan mengakibatkan kram.

Gunung-gunung di Indonesia pada umumnya memilki hutan hujan tropis. Akibatnya, kemungkinan cuaca lembab atau hujan jadi lebih besar. Jika bahan jeans terkena air, butuh waktu lama untuk bisa kering. Jeans yang basah juga akan menambah beban pendakian, bahkan menyebabkan kedinginan atau hipotermia.

Lebih baik gunakan saja celana dengan bahan polyester. Jenis ini lebih ringan dan mudah kering jika terkena air, sehingga tidak akan menyulitkan pendakian pertamamu.

3. Perlengkapanmu harus komplit

https://theclumsyduck.files.wordpress.com/2014/09/mari-mendaki28.jpg?w=464&h=638 
Persiapan perlengkapan juga tidak kalah penting. Perlengkapan mendaki biasanya dibagi menjadi perlengkapan tim dan individu. Perlengkapan tim misalnya tenda, alat masak, bahan bakar, alat penerangan hingga P3K. Sementara, perlengkapan individu terdiri dari air minum, bahan makanan, jaket hangat, senter, dan lain-lain.

“Pendaki pemula bisa membawa perlengkapan minimal. Misalnya, memilih roti yang lebih praktis daripada harus membawa peralatan memasak,” tutur cowok yang sukses mendaki Lawu, Merbabu, dan Sindoro ini.

Pendaki pemula sebenarnya perlu mendapat pendidikan dan pelatihan dasar untuk pendakian. Mereka perlu diberi penjelasan secara rinci perihal manajemen perjalanan, persiapan perlengkapan mulai dari nol, perbekalan makanan, dan masih banyak lagi.

4. Nggak usah bawa keril pakai ransel saja

http://djarumsuper.com/content/images/medium_20150619083019.122-Ini%20Tipsnya%20Kalau%20Kamu%20Mau%20Tetap%20Mendaki%20Gunung%20Saat%20Sedang%20Berpuasa-4-1.jpg 
Pendaki pemula lebih baik membawa ransel saja. Ini karena keril bisa terlalu berat dan menyebabkan cedera pada pundak atau punggung. Untuk pendakian pertama, sebaiknya pendaki fokus pada kondisi fisik dan pengenalan medan.

5. Jangan gengsi buat minta istirahat

http://djarumsuper.com/content/images/medium_20150528083907.773-Pakai%20Cara%20Ini%20Untuk%20Menyiasati%20Rasa%20Lelah%20Saat%20Mendaki%20Gunung-2.jpg 
Dalam sebuah tim pendakian, baik yang pemula maupun profesional harus bisa berkomunikasi dengan baik. Butuh kerja sama, kekompakan, dan solidaritas yang benar-benar nyata.

Ketika pendaki pemula merasa kelelahan, sebaiknya segera beri tahu pemimpin regu. Kadang, seorang pemula merasa gengsi untuk meminta istirahat ketika pendaki yang lain masih kuat berjalan. Padahal memaksakan diri hanya akan memperburuk keadaan. Pendaki bisa saja lemas karena kelelahan atau bahkan pingsan.

Atas alasan inilah pendaki pemula sebaiknya menemukan tim atau pendamping yang bisa membuatnya merasa nyaman. Meminta waktu istirahat sah-sah saja dilakukan ketika tubuh memang sudah tidak kuat melanjutkan perjalanan.

6. Bawa obat tidur

https://campuralam.files.wordpress.com/2012/08/hipotermia.jpgIstirahat sangat penting bagi pendaki. Pendaki pemula mungkin akan kesulitan tidur nyenyak karena belum terbiasa dengan kondisi gunung.

Ketika seorang pendaki tidak cukup tidur, mereka akan mudah loyo ketika saatnya turun gunung. Padahal, turun gunung juga membutuhkan tenaga dan konsentrasi yang tidak kalah kuat daripada saat naik. Mengutip Wahyu: semua pendaki pasti berharap bisa sampai ke puncak, tapi tujuan tetaplah pulang ke rumah. Jadi, penting untuk menjaga fisik hingga benar-benar menyelesaikan perjalanan.

7. Cewek yang lagi haid sebaiknya jangan mendaki

http://www.lifedaily.com/wp-content/uploads/2013/11/When-girls-say-no.jpgMendaki gunung tidak selalu jadi hobi para cowok. Banyak cewek yang juga menggemari kegiatan ini.Selain membekali diri dengan berbagai persiapan dan perlengkapan, seorang pendaki pemula sebaiknya memperhatikan peraturan atau tanda-tanda yang dipasang di sekitar daerah pendakian. Menurut Dian, ada beberapa tempat yang memang menuliskan larangan bahwa cewek yang sedang haid tidak boleh mendaki.

Namun, tidak sedikit yang menganggapnya sebagai mitos. Ketika tidak ada larangan tertulis, sah-sah saja bagi cewek untuk tetap mendaki saat haid. Selain harus pintar-pintar mencari tempat untuk berganti pembalut, sampahnya pun  tidak boleh dibuang di gunung. Ketika cewek yang sedang haid cenderung mudah lemas atau emosional, sebaiknya memberitahukan kondisi ini pada tim pendakian.

8. Pastikan bahwa tubuh sedang dalam kondisi prima

http://klikdokter.com/uploads/health_highlights/sepeda%20sehat%20mandul%20pria%20kesuburan.jpgYup,kondisi fisik sangat penting dalam sebuah kegiatan pendakian. Sebaiknya, batalkan pendakian jika mendadak terserang flu atau masuk angin. Memaksakan fisik yang kurang sehat untuk mendaki gunung justru bisa berakibat fatal.

9. Pendaki pemula butuh pendamping yang handal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ4i1_d6n9cgqa176PoAPHsf_gZywXqPs0po1SQIMfvMnRRAmrSQKFg5tT_NRJOK7Xt2xiuCHHy7tgDdIYLz7Gso53K1VbWJmt4y0BCozZFWCG_dCu4q6qNNVo0s7kzioJRJt0j87gMYw/s640/IMG_20150721_065233.jpg
Dalam pendakian perdana, seorang pendaki pemula butuh pendamping yang setidaknya sudah mengenal medan dan terbiasa mendaki gunung. Pendamping pendakian akan membantu pendaki pemula mulai dari proses persiapan hingga setelah kegiatan pendakian rampung.

Pendamping yang baik adalah mereka yang bisa menciptakan suasana pendakian yang nyaman bagi pemula dan menciptakan suasana yang ‘cair’. Selain bisa memberikan penggemblengan selama kegiatan berlangsung, seorang pendamping dituntut untuk bisa bersikap sabar.

10. Pencapaian bukan cuma perkara bisa sampai puncak tapi selamat sampai rumah

Bisa sukses mendaki sampai ke puncak gunung tentu menjadi harapan semua pendaki pemula. Namun, puncak bukanlah harga mati. Tidak jadi soal ketika akhirnya terpaksa menyerah lantaran kondisi sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan.

Alam punya kekuatan besar yang jauh di atas manusia. Cuaca atau kondisi yang akan ditemui sepanjang pendakian mungkin tidak diduga-duga. Jangan sombong atau menganggap sepele sebuah pendakian. Meskipun mendaki dengan sistem tik-tok (tanpa menginap), pastikan untuk membawa perlengkapan komplit.

“Naik gunung adalah olahraga yang aman ketika pendaki bisa mengutamakan keselamatan,” ungkap cewek yang sukses mencapai puncak Ungaran ini.

Gimana, sudah makin mantap untuk segera berkemas dan bersiap mencumbui puncak gunung untuk pertama kalinya?


www.hipwee.com
Blog, Updated at: 15.09


Buat yang benar-benar hobi mendaki gunung, biasanya gak peduli musim kemarau atau musim hujan, kaki terasa gatel untuk menggapai puncak :)
Nah, biar tetap aman dan nyaman dalam pendakian di musim hujan, berikut adalah tips-tips yang semoga bisa membantu teman-teman semua:

1. Selalu bawa baju ganti yang kering 

https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash2/v/t1.0-9/533604_525868280767910_1204937765_n.jpg?oh=260d3e3242b443b2bdad75b5abdd6be5&oe=56D2E01F&__gda__=1456243128_aa92ecf0d3104e34e53df10b6bae3e28

Tips sederhana, tapi ternyata kaget juga kalau kemaren ada yang lupa bawa baju kering dan terpaksa bermalam dengan baju basah... (ngelirik sebelah :D )
Pantangan berat nih!  Cuaca yang tidak terlalu dingin, kalau dilewati dengan baju yang basah, akan langsung berinteraksi dengan tubuh dan menurunkan suhu badan kita.  Ini jadi semacam kerja sama parah antara suhu badan yang menurun, cuaca yang dingin, plus angin yang biasanya jadi aksesori pelengkap cuaca di musim hujan... 

2. Bungkus semua dengan plastik

Bungkus semua!  Termasuk mobil kalo mau dibawa...


 


 



Bungkus semua! Termasuk mobil kalo mau dibawa..











Di musim hujan, biar gak percuma bawa pakaian satu lemari, tetap harus dilindungi oleh plastik agar tidak kebasahan ketika hujan.

3. Gunakan sepatu, bukan sandal

Hujan = lumpur
Pakai sandal ketika berlumpur = putus
Gunung = tidak ada warung buat beli sandal ganti


Or simplenya, ajak aja si abang naek gunung sekalian :D 





Or simplenya, ajak aja si abang naek gunung sekalian :D






 
persamaan sederhana :D Semoga mudah dipahami yaaa hehehe

4. Gunakan ponco ketimbang jas hujan

https://fbcdn-photos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xaf1/v/t1.0-0/s180x540/154162_525873414100730_1624667935_n.jpg?oh=8ad679e0a77d25b35c7853173dedd829&oe=56D37BDE&__gda__=1452893433_43e0bf5dc4aeaed1e040d9f3c80352ac














 

Walaupun sama-sama waterproof, ponco menyisakan ruang antara badan dengan lapisan ponco sehingga tubuh bisa tetap hangat.  Sementara jas hujan menempel di badan dan berpotensi menyerap panas tubuh.  Lagipula, pengalaman selama ini sih, jas hujan kalau diterpa badai berjam-jam, biasanya tembus juga ke baju bagian dalam.  Jadi kalau menurut ane sih, lebih aman pakai ponco ketimbang jas hujan.

5. Tidak usah terlalu memaksakan diri

Badai, tanah longsor, pohon tumbang, potensi sambaran petir, cuma beberapa dari potensi bahaya mendaki ketika hujan lebat.  Kalau merasa tidak yakin akan keamanan perjalanan, lebih baik tidak usah memaksakan diri.  Usahakan selalu bertanya kepada penduduk sekitar terkait keamanan perjalanan nanti.  Setiap gunung biasanya memiliki karakteristik masing-masing, jadi tidak bisa menggunakan 'pengalaman' di gunung lain untuk merasa pasti terhadap keamanan gunung yang akan kita jalani saat ini.  Misal, di Gunung Gede, mungkin perlu hujan badai parah baru kita mulai mempertimbangkan pembatalan perjalanan, tapi di Gunung Guntur yang jalurnya terbuka, sekali sambaran petir mungkin sudah cukup untuk kita mempertimbangkan pindah gunung ke Gunung Cikuray :D

6. Gunakan tongkat pendakian

https://scontent-hkg3-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xfa1/v/l/t1.0-0/s180x540/542364_525922297429175_515562115_n.jpg?oh=2c3f8a589c12e41b69c69df8001557a0&oe=569D813B

Tanah yang licin sewaktu pendakian bisa diatasi dengan tongkat pendakian (atau kayu terdekat di samping kamu :D ).  Intinya, ini adalah alat bantu untuk menjaga keseimbangan ketika melewati jalur-jalur yang licin ketika terkena hujan.

7. Selalu flexible

Biasanya dari awal pendakian, kita sudah punya bayangan akan buka tenda di pos/shelter mana. Tapi dalam kondisi musim hujan, selalu fleksible dalam rencana perjalanan! Kalau cuaca makin parah, kabut mulai turun, badan mulai basah, sangat disarankan untuk langsung saja buka tenda sambil menunggu cuaca membaik.  Saran yang lebih praktis mungkin adalah selalu membawa flysheet atau ponco berukuran besar sehingga bisa digunakan sebagai bivak secara cepat.

8. Bawa penyerap air

Untuk mempermudah proses pengeringan sepatu yang basah, bagian dalam tenda, atau apapun yang perlu dikeringkan, sangat disarankan untuk membawa bahan-bahan penyerap air.  Jadi kalau misalnya tenda kita bocor karena tidak punya flysheet dan dibeli di minimarket terdekat dengan harga semurah-murahnya (nyindir diri sendiri :D :D ), kita bisa dengan mudah mengembalikan kenyamanan dan kekeringan barang-barang kita dengan bahan2 penyerap air tersebut.
Bahan-bahan yang disarankan:

-  Spongebob
-  Koran
-  Kanebo

or.... you know... just bring them all!or.... you know... just bring them all!or.... you know... just bring them all!

Dan selalu ingat: Safety First!


indonesian mountains
Blog, Updated at: 11.05

Mendaki gunung adalah olahraga yang sangat menyenangkan namun juga memiliki banyak resiko bahaya. Alam bebas seperti bukit, hutan, gunung, sungai, rawa, padang rumput dan kawan-kawannya menawarkan keindahan yang bisa dinikmati sekaligus ancaman yang harus diwaspadai. Alam memang sangat indah dan nyaman untuk dinikmati namun juga dapat berubah bengis dan kejam menyakiti hingga mencederai. Sebagai pendaki, kita mesti paham betul dua sisi mata uang yang ada dalam setiap petualangan yang kita lakukan di alam bebas. Bahaya bisa datang kapan saja secepat angin saat badai datang, sederas air saat hujan hujan menerjang.

 
Mendaki gunung lazimnya dilakukan secara berkelompok, karena dengan berpetualang secara berkelompok, kita dapat membagi berbagai tugas dalam membawa barang-barang dan peralatan mendaki, yang jumlahnya tak sedikit dan juga tak ringan untuk dibawa seorang diri. Selain itu, mendaki secara berkelompok juga akan lebih memudahkan kita untuk saling menolong manakala kejadian buruk datang menyerang. Nah, bagaimana jika mendaki gunung dilakukan oleh seorang diri? Anda hanya pergi sendiri dengan membawa segala peralatan mendaki dalam ransel anda sendiri, serta menghadapi segala rintangan dan ancamam bahaya tanpa bantuan orang lain, bisakah itu dilakukan? Tentu saja bisa, namun tentunya anda perlu memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai untuk dapat mendaki seorang diri. Modal nekat akan sangat membahayakan diri anda, karena alam tak pernah dapat ditebak, hingga resiko terburuk kapan saja dapat membunuh anda.

Cobalah tonton beberapa film petualangan seperti Into the Wild, 127 Hours, dan yang terbaru Wild, dalam film-film tersebut diceritakan berbagai macam kesenangan dan bahaya mendaki seorang diri. Mendaki seorang diri sering dianalogikan sebagai perjalanan pencarian jati diri, atau juga pencarian makna kehidupan. Mendaki seorang diri akan sangat bermakna dan bermanfaat untuk hidup anda, karena jika anda berhasil, anda mungkin telah mengalahkan dan mengendalikan diri anda dalam mengatasi beragam kesulitan dan konflik batin selama perjalanan.
Jika anda berminat untuk melakukan pendakian seorang diri, pikirkan baik-baik segala resiko dan bahaya, serta persiapkanlah fisik dan mental anda sebaik mungkin. Kali ini penulis akan memberikan beberapa tips yang mungkin akan sangat bermanfaat saat anda melakukan solo hiking atau mendaki sendirian. Tips-tips ini akan sangat berguna saat masa persiapan maupun saat pendakian seorang diri yang anda lakukan.

Untuk memulai, pilihlah tempat tujuan telah anda kenali dengan baik, atau yang pernah anda kunjungi bersama teman anda sebelumnya. Gunung yang berlokasi di kota tempat anda tinggal akan sangat cocok untuk dijadikan tujuan awal pendakian solo anda. Pemilihan lokasi yang dekat akan memudahkan anda untuk mengetahui jenis vegetasi hutan yang ada, iklim dan cuaca, serta memprediksi bahaya-bahaya yang mungkin akan anda temui selama pendakian. Saat anda mendaki sendirian, suasana gunung tersebut akan benar-benar terasa berbeda meski anda telah sering mendaki gunung tersebut bersama teman anda.


Berpikirlah secara cerdas, identifikasi dan prediksikan beragam resiko terburuk yang mungkin akan anda hadapi saat pendakian. Saat anda telah mengenali berbagai resiko yang mungkin terjadi, anda akan lebih siap dalam menangani situasi buruk dengan cara yang tepat dan efesien. Persiapkan langkah penanganan, latihlah kemampuan anda dalam menghadapi situasi buruk, seperti cara anda menangani kecelakaan, cedera, dan hal-hal buruk lainnya. Pastikan diri anda telah siap dan mandiri dalam menghadapi situasi terburuk. Memang, jika anda beruntung akan ada yang menolong ketika anda mengalami hal buruk, namun keberuntungan tidak selalu datang, maka dari itu persiapkan diri anda dengan baik.


Pastikan anda memberitahukan rencana pendakian anda pada teman, keluarga, atau tetangga anda. Berikan informasi tempat tujuan, kapan anda akan berangkat dan kapan anda akan pulang kembali ke rumah. Dengan memberikan informasi, teman atau kerabat yang mengetahui pendakian anda akan cepat tanggap manakala sesuatu yang buruk menimpa anda, misalnya saat anda hilang karena tersesat atau cedera. Saat anda tak pulang atau memberi kabar saat waktunya untuk kembali, mereka akan menjadi sumber bantuan yang dapat menolong anda keluar dari situasi buruk.


Singgahlah di setiap pos pendakian yang anda lewati, dan berikan laporan berupa identitas lengkap anda. Beritahukan kepada petugas bahwa anda mendaki sendirian dan akan kembali melapor saat anda turun gunung. Diskusikan dengan petugas tentang berbagai informasi seputar jalur pendakian dan kondisi terkini gunung yang anda daki. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk keamanan dan kenyamanan pendakian yang anda lakukan.
 



Cari informasi tentang kondisi cuaca terkini untuk daerah pendakian dari berbagai sumber. Jadikan informasi tersebut sebagai acuan untuk memprediksikan kondisi pendakian yang akan anda lakukan. Lakukan langkah-langkah persiapan terhadap kondisi cuaca yang ada. Jika kondisi cuaca sedang sangat buruk dan ekstrim, jangan ragu untuk membatalkan pendakian anda dan pilih waktu lain saat kondisi cuaca sudah bersahabat. Memaksakan pendakian saat kondisi cuaca buruk dapat berakibat fatal dan membahayakan nyawa anda.


Jalur terbaik yang dapat anda lalui andalah yang populer yang ramai dilalui oleh pendaki lain. Dengan memilih jalur yang umum digunakan, arah tujuan anda akan lebih jelas terlihat karena jalur tersebut sering terinjak kaki pendaki. Selain itu, anda akan banyak bertemu dengan pendaki lain, hal ini akan sangat berguna manakala anda sedang membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Jangan coba-coba untuk memilih jalur alternatif yang jarang dilalui pendaki.



Jika anda menghabiskan waktu sehari-hari anda duduk di depan layar komputer kerja tanpa sempat berolahraga, ketahuilah batasan kekuatan fisik tubuh anda. Jangan memaksakan untuk mendaki dengan ritme yang cepat. Berjalanlah dengan santai, atur nafas dan frekuensi istirahat, memaksakan tubuh anda untuk mendaki dengan ritme cepat dapat mencederai dan membahayakan diri anda. Jika kaki anda terlalu dipaksakan untuk terus melangkah dengan cepat, bahaya kram dan keseleo sewaktu-waktu akan menyerang. Anda hanya mendaki seorang diri, tak perlu terburu-buru, nikmatilah perjalanan anda.


Ketika anda bertemu pendaki lain di perjalanan, cobalah untuk bersikap baik dan bersahabat. Meski persiapan anda telah maksimal, tetap saja anda tak bisa melakukan segalanya sendiri, adakalanya anda membutuhkan bantuan orang lain. Ketika pendaki lain mengalami kesulitan, bantulah semampu anda. Saling tolong menolong antar pendaki merupakan hal yang wajib dilakukan, namun ketika anda tidak bersikap ramah dan bersahabat, bisa saja pendaki lain enggan menolong anda manakala hal buruk terjadi.


Bawalah lebih banyak makanan, air, dan pakaian, namun jangan terlalu banyak dan berlebihan. Bertanggungjawablah terhadap kondisi kesehatan tubuh anda. Pastikan tubuh anda terhidrasi dengan baik, gizi dan energi anda tercukupi dengan asupan makanan dan minuman yang cukup. Kesehatan tubuh anda adalah hal paling penting untuk dijaga. Mendaki sendirian mengharuskan anda untuk mandiri dan tak bergantung pada orang lain, saat anda kekurangan bahan makanan atau persediaan air, tentu anda tak bisa seenaknya meminta pada pendaki lain, maka dari itu bawa lebih banyak persediaan, agar segala kebutuhan anda tercukupi.



Dan yang terakhir, dengarkanlah intuisi dan suara hati anda. Saat mendaki sendirian, intuisi adalah senjata terbaik yang anda miliki. Saat suara hati anda ragu untuk mendaki sendiri karena itu terlihat seperti ide yang buruk, lebih baik batalkan saja pendakian anda. Selalu dengarkan suara hati anda dalam perjalanan pendakian, selalu libatkan suara hati anda dalam mengambil setiap keputusan.

Mendaki sendiri adalah ajang untuk mengetahui seberapa jauh batas kekuatan fisik dan mental yang anda miliki. Pikirkan baik-baik segala halnya sebelum anda mulai melakukan pendakian solo. Jangan hanya bermodalkan nekat tanpa persiapan dan peralatan yang baik. Mendaki dengan modal nekat akan sangat membahayakan keselamatan diri anda, jadilah pendaki yang cerdas.


www.bluetripper.com
Blog, Updated at: 17.04
Copyright © 2014. Anak Bungsu - All Rights Reserved
Template MY HEROES by seocips.com
Published by template.areasatu.com
Powered by A1
Back to top