Para pembuat acara di televisi lebih menekankan pada trend daripada
kualitas dan keamanan pemirsa, terutama pemirsa yang masih dibawah umur
atau anak-anak. Acara televisi sekarang ini bahkan terkesan berbahaya
bagi anak-anak.
Inilah acara televisi yang telah merenggut jiwa anak-anak :
1. 7 Manusia Harimau
Jenazah Hasrandra yang meninggal akibat sinetron 7 Manusia Harimau / beranda.co.id |
Walaupun sinetron ini menerima penghargaan Panasonic Gobel Awards 2015 sebagai Drama Seri Terbaik, tapi menurut KPI sinetron 7 Manusia Harimau adalah sinetron paling buruk, bahkan lebih buruk dari sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah dan Sinema Pintu Taubat.
Sinetron 7 Manusia Harimau tidak lulus tes norma dan sosial, pembentukan watak dan jatidiri bangsa, penghormatan keberagaman, juga non kekerasan. Semua itu tidak lulus dan bahkan sinetron ini hanya memperoleh nilai 2,20. Ini jauh dibawah standar yang ditetapkan KPI.
2. Smack Down
Smack Down / selfimprovementinformation.com |
Salah satunya ada Reza Ikhsan Fadillah, siswa kelas 3 SD di Bandung ini meninggal lantaran menjadi korban oleh kakak kelasnya yang meniru adegan di acara smack down.
Smack down sempat pindah jam tayang yang sebelumnya dibawah pukul 22.00, dan menjadi tengah malam. Tapi karena terlanjur digemari, pemindahan jam tayang tidak memberi solusi. Akhinrya, KPI benar-benar melarang smack down ditayangkan di televisi Indonesia.
3. Sulap Master Limbad
Limbad / makinseru.com |
Salah satunya adalah Heri Setiawan. Siswa SMP di Jakarta Pusat yang berusia 12 tahun ini meninggal karena meniru aksi sulap Limbad. Setiap selesai menyaksikan pertunjukan Limbad ia langsung mempraktekkannya.
Hingga pada suatu hari, ia mempraktekkan aksi sulap Limbad, yaitu aksi tali menali. Namun naas bagi Heri, Ia ditemukan tergantung di ranjang dengan selendang melilit lehernya. Tangan dan kakinya juga terikat selendang dan satu selendang meyumpal mulutnya.
4. Dora the Explorer dan Go Diego Go
Dora the Explorer / preschoolers.about.com |
Anak kecil tersebut kemudian mempraktekkannya dengan menggunakan pita rambut miliknya di kamar. Naasnya, gadis tersebut malah terjerat pita rambut miliknya yang tergantung di tempat tidur.
Ini memang tidak terjadi di Indonesia, tapi di luar negeri. Namun KPI tetap mengatakan bahwa acara Dora the Explorer dan Go Diego Go adalah tontonan yang ramah anak.
Itulah acara yang telah merenggut jiwa anak-anak. Sebenarnya semua acara memiliki dampak sendiri-sendiri, jadi tetap perlu dan harus ada pengawasan menonton bagi anak-anak.
Sumber : http://www.catatankecilku.net
0 komentar:
Posting Komentar