Islam
adalah agama yang sempurna di muka bumi. Yang diturunkan oleh ALLAH kepada Nabi
Muhammad SAW, untuk di ajarkan kepada seluruh umat tentang nilai kebenaran yang
dikandung dalam
Islam. Kebenaran yang hakiki dan selalu diridhoi ALLAH SWT melalui Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Di
dalamnya juga terkandung syari’at agama dan petunjuk hidup seluruh umat yang menjadi
pegangan para muslim di seluruh penjuru dunia. Islam mengajarkan bagaimana cara
melakukan ibadah yang baik. Salah satunya adalah cara berpakaian menurut aturan
agama, yakni dengan menutup semua aurat dan tidak memamerkannya di depan umum.
Laki-laki batas auratnya adalah dari pusar sampai lutut. Sedangkan perempuan
hanya boleh tampak kedua telapak tangan dan wajah. Akan tetapi ada juga yang
mengatakan wajah termasuk ke dalam aurat. Berikut ini akan kita bahas mengenai
aurat wanita dan makna jilbab.
Para
muslimah yang banyak kita jumpai saat ini sangat berbeda dengan muslimah yang
ada pada zaman dahulu. Ketika zaman dahulu contohnya saja di era tahun delapan
puluhan ke belakang, orang yang mengenakan jilbab sangat dihormati oleh setiap
orang. Memiliki banyak ilmu, santun dalam
berbicara, sopan dalam bersikap, salalu menahan pandangan dari lawan jenis, dan
memiliki aura tersendiri di dalam batin. Namun, jilbab di sini diartikan
sebagai kerudung (khimar).
Khimar
yang biasa diartikan dalam bahasa indonesia sebagai kerudung yang tidak lebar
dan tidak panjang. Ayat Al-Quran memerintahkan untuk memanjangkan kain penutup
itu ke bagian dada yang di ambil dari kata juyuub (saku-saku baju) sehingga
kalau wanita hanya memakai penutup kepala tanpa memanjangkannya ke bagian dada
maka dia tidak melaksanakan perintah
ALLAH SWT. dengan kata lain penutup kepala menurut Al-Qur’an haruslah panjang
menutupi dada dan sekitarnya, disamping juga ada baju muslimah yang
menutupinya. Seperti firman ALLAH:
Dan
katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman:Hendaklah mereka menahan
pandangannya,dan memelihara kemaluannya,dan jangan menampakkan perhiasannya,
kecuali yang biasa nampak padanya, dan hendaklan mereka menutupkan kain kudung
di dadanya..(An Nuur. 31)
Hai Nabi katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab.
59)
Akan
tetapi, jika kita mengacu pada Quran dan hadis, maka
jilbab yang benar adalah yang menutupi seluruh bagian tubuh seperti Abbayah di
Saudi dan Burqa di Afganistan. Dan kerudung adalah kain penutup kepala yang
menjulur menutupi dada. Khimar/kerudung yang digunakan haruslah memenuhi aturan
sesuai ajaran Islam, yaitu tebal (tidak tipis dan tidak tembus pandang), lebar
(menutupi dada), tidak sempit, dan tidak diberi wangi-wangian.
Berbeda dengan khimar (kerudung) yang diartikan oleh para muslimah
saat modern ini . Mereka pada umumnya hanya mengartikan sebagai penutup kepala.
Bahkan yang lebih ironisnya lagi, sebagian dari kaum hawa tidak menganggap
jilbab sebagai sesuatu hal seperti yang dilakukan oleh mayoritas muslimah di
era zaman dahulu. Kerudung hanya dipakai sebagai lambang/simbol dari agama yang
dianut dan hanya sekedar untuk menutup kepala, bukan dari keyakinan batin
memeluk agama Islam. Saat ini, kerudung dimodiskan dengan berbagai macam
pernak-pernik mode yang telah hangat dibicarakan di kalangan dunia maya maupun
lingkungan fakta. Foto-foto di internet, majalah, bahkan di lingkungan sekitar
kita sangat ramai yang mengenakan kerudung yang tidak menutupi dada. Berbahan tipis, mudah dililit
di kepala, serta hanya sebatas untuk membungkus kepala tetapi tidak seperti
yang diajarkan agama. Dengan warna yang mencolok, mode kelas atas sehingga
banyak wanita yang lebih tertarik dengan hal-hal yang seperti itu tanpa
terlebih dahulu mengkaji bagaimana berkerudung yang baik. Sebenarnya mereka
tahu berkerudung itu haruslah menutupi dada, tidak sempit, dan tidak diberi
wangi-wangian. Akan tetapi lagi-lagi mereka berfikir bahwa hidup kini bukanlah
di era zaman dahulu, ini adalah zaman modern. Sebagian wanita juga menganggap
jika tidak mengikuti zaman modern maka akan merasa ketinggalan, out mode, dan
kampungan. Di samping itu, banyak juga kita jumpai wanita Islam tidak berkhimar
dan bebas terbuka di depan umum tanpa berfikir akan azab ALLAH yang pedih.
Dengan santai mengumbar-umbar aurat yang seharusnya ditutupi terhadap khalayak
ramai. Allah akan dengan tegas melaknat wanita-wanita yang tidak menutup
auratnya dengan benar. Seperti sabda Rasulullah SAW.
“Akan
ada nanti di kalangan akhir umatku para wanita yang berpakaian tapi hakikatnya
mereka telanjang… Kemudian beliau bersabda ; “…laknatlah mereka karena
sesungguhnya mereka itu terlaknat”. (HR. Ath Thabrani dalam Al Mu`jamush
Shaghir dengan sanad yang shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Albani dalam
kitab beliau Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal. 125)
ALLAH SWT telah menyuruh kaum hawa untuk menutup aurat sebaik
mungkin di dalam Al-Qur’an. Tidak ada istilah berat untuk memulainya. Mulai
dari saat ini untuk menjadi bidadari yang tak pernah ada di muka bumi ini.
Jadilah seperti bidadari yang selalu mengepakkan sayap-sayap keimanan hakiki.
Bukan dengan menjadikan khimar (kerudung) hanya sebatas menutup kepala, tapi
jadikanlah ia sebagai teman yang selalu menyelimuti dirimu dari
perbuatan-perbuatan keji dan rayuan setan. Tak perlu mengartikan hidup ini
harus mengikuti zaman. Bahkan terkadang setiap orang lupa akan taktik zaman
yang tak lagi damai seperti dahulu. Jangan sampai kita semua selaku generasi
akhwat yang taqwa sanggup dibodohi oleh zaman dengan beredarnya bermacam
fashion muslimah di seluruh sudut negeri. Filterlah terlebih dahulu mana hal
yang baik dan mana hal yang buruk. Begitu dengan berkerudung, Pilihlah kerudung
yang memenuhi aturan syar’i. Tidak berbahan tipis, menutup dada, dan disertai
dengan pakian muslimah juga. Kita akan merasa “gaul” dengan keimanan yang
tumbuh subur di dalam batin.
Maka dari itu perlu kita ketahui bahwa, menjadi seorang muslimah
sejati haruslah mengikuti aturan Islam dengan baik seperti yang dianjurkan oleh
ALLAH SWT, dan Nabi Muhammad SAW. Seorang muslim yang telah
mampu menutup auratnya dengan baik pastilah ia akan selalu dalam lindungan
ALLAH SWT. Ia juga selalu tunduk dengan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Janganlah menjadi muslimah yang tidak baik perangainya. Dan
jangan pulalah berani untuk membuka aurat kepada selain mahram kita. Hidup itu
dan akan lebih indah lagi jika selalu berada pada jalan yang lurus yang
disertakan ridho-Nya ALLAH SWT. Tetaplah istiqamah dengan suatu perubahan yang
baik, niscaya Sang Khalik akan melipatgandakan pahala setiap umatnya dan
terutama untukmu kaum hawa yang dirahmati ALLAH. Berjuanglah selayaknya para
syuhada. Semangat dalam bertarung melawan bisikan-bisikan syaithonirrajim.
Berjihadlah fi-sabilillah dengan segala amal kebaikan yang ditorehkan. Wanita adaalah
perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita muslimah.
Sumber : http://chasriaty.blogspot.co.id
Sumber : http://chasriaty.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar