Kalau kita amati perilaku orang yang berperut buncit terkadang kita suka mengolok-oloknya, padahal fenomena perut buncit ini bisa terjadi pada anda juga. Ataukah anda termasuk salah satu orang yang berperut buncit? Orang dengan perut buncit biasanya gampang capek jika berjalan agak jauh sedikit sudah ngos-ngosan nafasnya. Selain itu orang dengan perut buncit jika dilihat dari penampilannya juga kurang sedap dipandang mata.Obesitas Sentral atau Perut buncit sering dianggap sepele oleh sebagian besar orang yang mengalaminya. Bagi mereka hal ini wajar karena mereka beranggapan bahwa perut buncit tidak akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan. Benarkah demikian? Ternyata anggapan itu salah, berikut beberapa "ancaman" kesehatan bagi mereka yang berperut buncit, yang dirangkum dari berbagai sumber.
Menaikkan Resiko Stroke
Salah satu penyebab perut yang membuncit adalah adanya endapan lemak jahat yang berlebihan. Tidak hanya diperut saja terdapat endapan lemak jahat tersebut. Tapi lemak jahat juga berpotensi besar mengendap pada saluran pembuluh darah, sehingga dapat terjadi penyumbatan yang disebut juga dengan aterosklerosis.Penyumbatan ini bisa membuat pembuluh darah menyempit dan mengakibatkan terjadinya pembekuan darah. Awal dari penyakit stroke adalah adanya pembuluh darah yang membeku, jadi walaupun merupakan faktor sekunder yang mengakibatkan stroke, tetap bahaya perut buncit bagi kesehatan harus diwaspadai.
Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung
Merupakan salah satu dari kategori obesitas adalah seseorang yang mengidap perut buncit. Mereka rata – rata mempunyai resiko nyeri pada dada bagian kiri, serangan jantung, maupun gagal jantung yang tinggi. Resiko tersebut tergolong dalam penyakit jantung yang terjadi akibat dari pembuluh darah pada jantung yang tersumbat. Oleh karena itu berhati-hatilah akan bahaya perut buncit bagi kesehatan.
Terganggunya Fungsi Paru-Paru
Hasil penelitian dari beberapa peneliti negara Finlandia menemukan bahwa perut yang terlalu besar terkait dengan penurunan volume dan fungsi paru-paru. Dibandingkan dengan seorang pria yang tidak memiliki perut buncit, pria yang memiliki kelebihan lemak pada perut diketahui memiliki nilai buruk saat tes pernafasan. Jika terus-terusan dibiarkan seperti itu maka bisa menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan menimbulkan penyakit paru kronis atau asma. Terkadang kita tidak menyadari bahaya perut buncit bagi kesehatan.
Bisa Memicu Terkena Diabetes Tipe 2
Naiknya berat badan yang jauh melebihi berat badan ideal dan menyebabkan perut menjadi buncit merupakan salah satu pemicu utama yang bisa meningkatkan resiko seseorang menderita diabetes dua kali lebih besar dibanding yang tidak mengidap perut buncit. Berdasarkan penelitian, sejumlah 80% penderita diabetes tipe 2 merupakan para pengidap perut buncit.
Pemicu Terjadinya Andrapause
Pria faktanya juga mengalami gejala yang dialami perempuan di masa pramenopause dan menopause. Pada fase ini, pria mengalami yang dinamakan andropause.
Andropause adalah berhentinya fungsi fisiologis pada pria. Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause, di mana produksi hormon turun mendadak dan sel telur habis sehingga tidak bisa hamil lagi. Pada pria, produksi sperma tidak berhenti sehingga tetap bisa menghamili. Tetapi, pada pria ada penurunan hormon androgen akibat penuaan.
Hormon androgen salah satunya adalah testosteron yang diproduksi di testis. Hormon ini memengaruhi tampilan fisik pria, seperti pertumbuhan jakun, bulu, dan rambut, dada jadi bidang, dan pembentukan otot. Bila produksi hormonnya berkurang semua menjadi menurun sehingga terjadi kebotakan dan massa otot berkurang..
Massa otot yang berkurang akan mengakibatkan metabolisme menurun dan jumlah lemak tubuh bertambah yang berujung pada kondisi perut yang semakin membuncit. Perut buncit bukan sembarang buncit. Sebagian orang yang memiliki perut buncit, perlu waspada terhadap beberapa penyakit. Perut buncit yang dimaksud adalah bentuk yang membulat, bukan sekedar tumpukan lemak di pinggang.
Lemak yang tersimpan di perut sebelah dalam bukan merupakan cadangan makanan seperti halnya lemak yang menggelambir di bawah kulit paha atau lengan. Lemak yang tersimpan di organ dan memproduksi sekitar 200 jenis hormon dan protein yang dapat menimbulkan bermacam penyakit, misalnya kolesterol, hipertensi, asam urat, pengentalan darah, dan diabetes. Kumpulan penyakit ini disebut sindrom metabolik.
Beberapa gejala andropause :
- Penurunan libido dan disfungsi ereksi
- Sering buang air kecil dan keringat berlebih
- Susah tidur, mudah lelah, dan sering pusing
- Mudah marah walaupun untuk hal kecil atau marah tanpa sebab
- Kinerja menurun, sering tidak fokus
- Tiba-tiba merasa panas tanpa aktivitas berat
- Sering sulit bernapas dan nyeri punggung
- Berat badan naik dan perut makin membesar
Contoh sebuah kasus di Amerika Serikat, Obesitas khususnya obesitas sentral (perut buncit) merupakan penyebab terjadinya kasus 300.000 kematian per tahun di negara Amerika Serikat, seperti diutarakan Center for Disease Control (CDC). Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan, bahaya perut buncit bagi kesehatan yaitu adanya kenaikan presentase resiko kematian dini sejumlah 50-100% pada penderita obesitas dibanding dengan seseorang yang tidak mengidap perut buncit ataupun obesitas.
Menaikkan Resiko Stroke
Salah satu penyebab perut yang membuncit adalah adanya endapan lemak jahat yang berlebihan. Tidak hanya diperut saja terdapat endapan lemak jahat tersebut. Tapi lemak jahat juga berpotensi besar mengendap pada saluran pembuluh darah, sehingga dapat terjadi penyumbatan yang disebut juga dengan aterosklerosis.Penyumbatan ini bisa membuat pembuluh darah menyempit dan mengakibatkan terjadinya pembekuan darah. Awal dari penyakit stroke adalah adanya pembuluh darah yang membeku, jadi walaupun merupakan faktor sekunder yang mengakibatkan stroke, tetap bahaya perut buncit bagi kesehatan harus diwaspadai.
Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung
Merupakan salah satu dari kategori obesitas adalah seseorang yang mengidap perut buncit. Mereka rata – rata mempunyai resiko nyeri pada dada bagian kiri, serangan jantung, maupun gagal jantung yang tinggi. Resiko tersebut tergolong dalam penyakit jantung yang terjadi akibat dari pembuluh darah pada jantung yang tersumbat. Oleh karena itu berhati-hatilah akan bahaya perut buncit bagi kesehatan.
Terganggunya Fungsi Paru-Paru
Hasil penelitian dari beberapa peneliti negara Finlandia menemukan bahwa perut yang terlalu besar terkait dengan penurunan volume dan fungsi paru-paru. Dibandingkan dengan seorang pria yang tidak memiliki perut buncit, pria yang memiliki kelebihan lemak pada perut diketahui memiliki nilai buruk saat tes pernafasan. Jika terus-terusan dibiarkan seperti itu maka bisa menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan menimbulkan penyakit paru kronis atau asma. Terkadang kita tidak menyadari bahaya perut buncit bagi kesehatan.
Bisa Memicu Terkena Diabetes Tipe 2
Naiknya berat badan yang jauh melebihi berat badan ideal dan menyebabkan perut menjadi buncit merupakan salah satu pemicu utama yang bisa meningkatkan resiko seseorang menderita diabetes dua kali lebih besar dibanding yang tidak mengidap perut buncit. Berdasarkan penelitian, sejumlah 80% penderita diabetes tipe 2 merupakan para pengidap perut buncit.
Pemicu Terjadinya Andrapause
Pria faktanya juga mengalami gejala yang dialami perempuan di masa pramenopause dan menopause. Pada fase ini, pria mengalami yang dinamakan andropause.
Andropause adalah berhentinya fungsi fisiologis pada pria. Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause, di mana produksi hormon turun mendadak dan sel telur habis sehingga tidak bisa hamil lagi. Pada pria, produksi sperma tidak berhenti sehingga tetap bisa menghamili. Tetapi, pada pria ada penurunan hormon androgen akibat penuaan.
Hormon androgen salah satunya adalah testosteron yang diproduksi di testis. Hormon ini memengaruhi tampilan fisik pria, seperti pertumbuhan jakun, bulu, dan rambut, dada jadi bidang, dan pembentukan otot. Bila produksi hormonnya berkurang semua menjadi menurun sehingga terjadi kebotakan dan massa otot berkurang..
Massa otot yang berkurang akan mengakibatkan metabolisme menurun dan jumlah lemak tubuh bertambah yang berujung pada kondisi perut yang semakin membuncit. Perut buncit bukan sembarang buncit. Sebagian orang yang memiliki perut buncit, perlu waspada terhadap beberapa penyakit. Perut buncit yang dimaksud adalah bentuk yang membulat, bukan sekedar tumpukan lemak di pinggang.
Lemak yang tersimpan di perut sebelah dalam bukan merupakan cadangan makanan seperti halnya lemak yang menggelambir di bawah kulit paha atau lengan. Lemak yang tersimpan di organ dan memproduksi sekitar 200 jenis hormon dan protein yang dapat menimbulkan bermacam penyakit, misalnya kolesterol, hipertensi, asam urat, pengentalan darah, dan diabetes. Kumpulan penyakit ini disebut sindrom metabolik.
Beberapa gejala andropause :
- Penurunan libido dan disfungsi ereksi
- Sering buang air kecil dan keringat berlebih
- Susah tidur, mudah lelah, dan sering pusing
- Mudah marah walaupun untuk hal kecil atau marah tanpa sebab
- Kinerja menurun, sering tidak fokus
- Tiba-tiba merasa panas tanpa aktivitas berat
- Sering sulit bernapas dan nyeri punggung
- Berat badan naik dan perut makin membesar
Contoh sebuah kasus di Amerika Serikat, Obesitas khususnya obesitas sentral (perut buncit) merupakan penyebab terjadinya kasus 300.000 kematian per tahun di negara Amerika Serikat, seperti diutarakan Center for Disease Control (CDC). Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan, bahaya perut buncit bagi kesehatan yaitu adanya kenaikan presentase resiko kematian dini sejumlah 50-100% pada penderita obesitas dibanding dengan seseorang yang tidak mengidap perut buncit ataupun obesitas.
0 komentar:
Posting Komentar